Fiona : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
Albert : Kamu dong !!!
Fiona : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Albert : (berpikir sejenak lalu menatap Fiona dengan
pasti).
Kamu
tulang
rusukku !!!
Karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam
tidur,
Tuhan
mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.
Semua Pria mencari
tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan
wanita untuknya, tidak
lagi merasakan sakit di hati ...
"Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang
indah dan manis
untuk
sesaat.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam
kesibukan
masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup
mereka menjadi
membosankan.
Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai
menyisihkan impian
dan
cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai
menjadi semakin
panas.
Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Fiona
lari keluar
rumah.
Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu
nggak cinta lagi
sama
aku !".
Albert sangat membenci ketidak dewasaan Fiona dan
secara spontan
balik
berteriak
"Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan
tulang rusukku !!!"
Tiba-tiba Fiona menjadi terdiam dan berdiri terpaku
untuk beberapa
saat.
Albert menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan,
tetapi seperti air
yang
telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Fiona kembali ke rumah
dan mengambil
barang -
barangnya, bertekad untuk berpisah.
"Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi.
Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati
masing-masing.
Albert tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari
tahu akan
kehidupan
Fiona.
Fiona pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali.
Dia pernah menikah dengan seorang asing dan
bercerai.
Albert agak kecewa bahwa Fiona tidak menunggunya
kembali.
Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya
dan merasakan
sakit
di hatinya.
Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia
merindukan Fiona.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu.
Di airport, di tempat di mana banyak terjadi
pertemuan dan
perpisahan,
mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding
pembatas.
Albert : Apa kabar ?
Fiona : Baik ... apakah kamu sudah menemukan rusukmu
yang hilang ?
Albert : Belum. Fiona : Aku terbang ke
dengan penerbangan
berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku
kalau kamu
sempat.
Kamu tahu nomor telepon kita, tidak ada yang
berubah.
Fiona tersenyum manis, lalu berlalu. " Good bye
......."
Satu minggu kemudian ternyata Fiona adalah satu
korban Menara WTC.
Malam itu, sekali lagi, Albert mereguk kopinya dan
kembali merasakan
sakit dihatinya.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena
Fiona, Tulang
rusuknya
sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada
orang yang paling
kita
cintai.
Dan akibatnya adalah fatal.
Seringkali penyesalan itu datang belakangan
akibatnya setelah kita
menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat.