::DeLaKeke::

Kenangan Harapan Cinta dan Persahabatan

Udah hampir 8 tahun tinggal di Bandung, tapi sampai sekarang ngga bisa Bahasa Sunda.

Kadang kalau balik ke Sulawesi, sering di tanyain.."ini bahasa Sundanya apa?". Dengan simpelnya saya jawab "ngga tau".
Pernah juga ngomong Bahasa Sunda sama Ibu-ibu di warung, yang ada malah ditertawain, soalnya bahasa sunda campur logat Sulawesi yang kalau ngucapin kata yang ada huruf e-nya, pasti tebal banget.
Gambarannya seperti orang Amerika Latin yang ngomong Bahasa Indonesia, bukannya seperti teman-teman saya yang meniru logat saya, malah yang keluar logat Batak, atau ngga yang keluar logat Ambon.
Masalah Bahasa juga nih...didaerahku punya Bahasa yang beragam ada Bahasa Muna, Ereka, Wolio, Kaledupa,Wowoni, dan masih banyak bahasa yang lain yang satu sama lain tidak ada yang saling mengerti, jadinya kalau untuk komunikasi pasti dengan Bahasa Indonesia yang amburadul dengan logat masing-masing daerah. Malah kalau Bahasa Indonesia dengan tutur yang sempurna malah kedengaran aneh.
Pernah waktu Sidang Tugas Akhir (Skripsi) yang jadi masalah sama Pembimbingku adalah masalah Bahasa, supaya make Bahasa yang benar.Juga ada kejadian lagi naik angkot dengan teman-teman sedaerah, dan lagi ngobrol gitu...tiba-tiba ada cewek yang ngomong " Dari ternate ya?"Pliss deh..masak disamain logat Muna sama logat Ternate, padahal beda banget.
Kenapa ya, orang-orang di Barat Indonesia, menganggap logat Orang-orang timur sama, padahal beda banget. Emang sih biasanya kita mengikuti logat mayoritas. Misalnya saya, ketemu dengan orang-orang Ambon, pasti saya mengikuti logat mereka.
Itu mungkin yang menjadi anggapan kalau semua logat orang timur pasti sama.

Orang Ternate dengan Ambon juga, logatnya ngga sama walaupun ada kemiripan.

Logat orang ternate merupakan perpaduan Menado sama Ambon.
Pernah juga nyoba-nyoba logat Jakarte yang katanya logat gaul, e.. malah kedengaran seperti orang bego lagi ngomong
..Ahhh biarlah saya dengan logat dan bahasa saya sendiri, biar orang tau saya apa adanya tanpa ada tambahan ini itu.
Dan kalau pulang ke Muna ngga menjadi orang yang asing, dengan membawa oleh-oleh logat orang lain.
Walaupun saya jauh saya ngga mau berubah dan menjadi diri sendiri. Emang sih kita harus bisa membawa diri di tempat orang (kata orang-orang bijak), tapi khan bisa dengan sikap ataupun perilaku. Masih banyak koq cara lain yang lebih bijak, dan orang pun masih bisa memaklumi.

3 komentar:

Anonim mengatakan... 2/11/2006 05:43:00 AM  

Hahahahaha.. ya bener. Mau ke mana-mana juga ngiklangin logat bahasa sendiri itu susah. Udah bener tuh.. cuek ajah.. emang udah gini mao diapain? ^^ ..kayaknya sama dengan kasus orang yang cadel.

Btw saya sama sekali bukan panitia bazzar maupun osis.

Anonim mengatakan... 9/15/2006 10:00:00 AM  

Well done!
[url=http://dpseumff.com/orrd/jgvp.html]My homepage[/url] | [url=http://lqkgkaui.com/gler/fnjz.html]Cool site[/url]

Anonim mengatakan... 9/15/2006 10:00:00 AM  

Thank you!
http://dpseumff.com/orrd/jgvp.html | http://zcbqcrdg.com/gvnc/qqlw.html

About this blog

My Profile

Foto saya
Selami hatiku, maka engkau tau siapa diriku
Tapi Engkau tak kan tenggelam karnanya
Diriku hanyalah genangangan yang tak menghanyutkan
Baik Buruk tak perlu kau tanyakan kepadaku
Tapi aku berusaha menunjukannmu
Kata-kata diatas, Kata Kerikil doang yang ga ada artinya

My Status fb

Diberdayakan oleh Blogger.