::DeLaKeke::

Kenangan Harapan Cinta dan Persahabatan

Bersyukurlah kamu yang begitu bahagia dimasa kecilmu

Bersyukurlah kamu yang mendapat perhatian dari ayah Bunda tersayang

Bersyukurlah kamu bila dimasa kecilmu kamu mendapat hukuman ga dapat uang jajan akibat kesalahanmu,ataupun akibat kenaklanmu
Aku bisa bersyukur sampai saat ini karena cinta-Ayah Bundaku.


Mungkin sudah basi banget kalo aku postingin tentang hal ini, yang membuat aku bisa memaknai, betapa sangat berartinya hidup ini, jika kita melaluinya dengan penuh pengorbanan.Betapa kuatnya seorang anak manusia dalam menjalani hidupnya yang penuh tekanan fisik dan mental...

Kisah nyata seorang Dave Pelzer,seorang anak manusia yang sejak berusia 4 tahun telah mendapat perlakuan kejam. Siapa sih yang pengin dicekoki makanan sisa anjing, dicemplungi ke bak mandi, sampai sekamar sama gas amoniak? Pasti tidak ada yang mau kan! Tapi, siapa sangka hal tersebut terjadi pada bocah yang semestinya bermandi kasih sayang. Ironisnya, yang tega melakukan hal itu adalah ibu kandungnya sendiri yang seharusnya memberikan kasih sayang kepadanya.

Tanpa perasaan, dia bisa menumpahkan segala kekesalan pada anaknya yang masih kecil itu. Terpaan demi terpaan yang hinggap di dirinya tidak membuat semangat bocah ini luluh, tapi justru ia menjadi sebuah sosok yang sangat tegar.Kekejaman ibunya menyisakan bercak hitam di sekujur tubuhnya akibat benda tajam dan benda tumpul yang sering digunakan oleh ibunya ketika sedang memarahinya. Di dalam hati ia berkata; "Ibu boleh memukulku sesuka hati, tetapi aku tak membiarkannya mengalahkan tekatku untuk bertahan hidup. Di usia dini ia harus bekerja sejak jam 05.00 pagi hingga jam 24.00 akhir malam hanya untuk mendapatkan sesuap nasi dan sepotong roti itupun jika ada makanan sisa dari binatang kesayangan ibunya. Dalam hati anak kecil yang sedang manja-manjanya ini, kepada siapa saya harus meminta pertolongan ini. Ayah satu-satunya yang saya hormati ternyata tidak mampu menolong saya dan bahkan untuk menolong dirinya sendiri ayahpun tidak mampu. "Berkali-kali ayah dibentak oleh ibu ketika ia ingin menolong diriku," demikian kata Pelzer.

A Child Called "It" adalah sebuah kisah nyata sang penulis, Dave Pelzer, dalam mengarungi masa kecil yang kelam. Awalnya, sang ibunda adalah sosok yang penuh kasih sayang, namun kemudian berubah menjadi seekor monster buas tanpa belas kasih dan abusive.
Buku ini mengajarkan, sekaligus mengajak kita untuk merasakan kesendiriannya di antara kehangatan keluarga. Mereka tidak menghiraukan keberadaannya karena Dave dianggap "sesuatu".
Kita dapat merasakan kemarahannya, merasakan kesakitannya saat ia dipukuli, serta merasakan sejuta harapan dan impian yang ia pendam.

Buku ini juga terkadang menyeret kita untuk terjun merasakan isak tangis dan ratapan anak-anak yang tersiksa.

Karena tidak tahan menanggung penderitaan tersebut, anak yang berusia 7 tahun dan masih bau kencur ini minggat meninggalkan rumah dan tak tahu harus kemana kaki melangkah. Dalam keadaan yang sangat lemah, haus dan lapar muncullah seseorang, Bibi Mary namanya. Melalui Bibi Mery, Mr. Ziegler (guru), dan Ms Gold (pekerja social) inilah Pelzer membagi penderitaan yang dialaminya, dan kemudian iapun tumbuh berkembang menjadi seorang anak yang mendapat perlakuan sebagai manusia yang sebenarnya. Singkat cerita setelah dewasa Dave Pelzer diterima menjadi salah seorang mahasiswa penerbangan di Amerika Serikat padahal pada waktu itu ia belum selesai sekolah menengah. Diikutinya pendidikan penerbangan, dan akhirnya iapun dinyatakan lulus dan diterima pada Angkatan Udara Amerika Serikat. Dan bahkan ia tercatat sebagai penerbang terbaik yang dimiliki negaranya. Banyak perhargaan lain yang diterimanya, Ronald Reagan dan Geoge Bush, kedua-duanya adalah presiden Amerika Serikat memberikan gelar kepadanya sebagai anak tertabah yang dimiliki Amerika Serikat.

Pada bulan Nopember 1994 ia dinobatkan menjadi satu-satunya warga Amerika yang dianugerahi penghargaan sebagai salah satu "outstanding young persons of the world" di Kobe Jepang. Pada acara pemberian penghargaan tersebut Pelzer diminta untuk menyampaikan pesan dan kesan. Terlihat pada raut wajahnya rasa sedih bercampur bahagia dan terlihat ia tidak mampu menahan air matanya, lalu ia pun berkata; "Ibuku tercinta, kelahiran yang tidak kuminta ini ternyata menyusahkan ibu, oleh karena itu aku mohon maaf, dan terima kasih Pelzer persembahkan kepada ibu, karena ibu pulalah aku menjadi begini." Hadirin ikut larut dalam kesedihannya sambil berguman; "sangat pantas ia dinobatkan sebagai manusia tertabah dan pemaaf pada abad ini."

7 komentar:

Anonim mengatakan... 11/09/2006 12:05:00 PM  

waah buku ini yah, emang sedih, bacanya sampe bekaca-kaca...
geram juga ma ibunya.
dan seterusnya gak mo baca lagi :D
cengeng bener yaa...

hemm.. keren bgt euy
mo cari juga ah bukunya..
salut deh ama si Dave Pelzer
walau gimanapun dia tetep menghargai ibunya yg udah ngelahirin dia..

Anonim mengatakan... 11/10/2006 06:41:00 PM  

hmmm ... Boleh deh dihadiahkan ke Mr. Bush yang mau datang kesini kayaknya ...

Anonim mengatakan... 11/12/2006 03:36:00 AM  

tidak semua anak yang dibesarkan penuh dengan kasih sayang akan bahagia dan sukses masa depannya, begitu pula sebaliknya!

mmmm....aku ragu utk mau baca buku ini,Ke...bukan apa2,takut nangis duluan...mudah2an anakku cukup mendapatkan kasihsayng yang dia harapkan dariku..hiks..

wahh..keknya buku bagus..rekomendasi yg bagus neh

Anonim mengatakan... 11/23/2006 02:37:00 PM  

aku pernah baca..whoaaa...i cried a river over the kid. mama jahaaaat!!!

hi3, sori jadi emosional

About this blog

My Profile

Foto saya
Selami hatiku, maka engkau tau siapa diriku
Tapi Engkau tak kan tenggelam karnanya
Diriku hanyalah genangangan yang tak menghanyutkan
Baik Buruk tak perlu kau tanyakan kepadaku
Tapi aku berusaha menunjukannmu
Kata-kata diatas, Kata Kerikil doang yang ga ada artinya

My Status fb

Diberdayakan oleh Blogger.